Sabtu, 16 April 2011

Kondisi Fisik dan Peranannya dalam Olahraga Prestasi

Kondisi Fisik dan Peranannya dalam Olahraga Prestasi
Aspek kondisi fisik merupakan bagian terpenting dalam semua cabang olahraga, terutama untuk mendukung aspek-aspek lainnya seperti teknik, taktik dan mental. Kondisi fisik sangat menentukan dalam mendukung tugas atlet dalam pertandingan sehingga dapat tampil secara maksimal. Harsono (1988:153) menjelaskan bahwa:
 Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

Setiawan (1992:110) menjelaskan lebih lanjut bahwa, “Atlet yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya terjadi jika seseorang melakukan kerja fisik yang berat.”

Apabila seseorang mempuyai kondisi fisik yang baik maka dia mampu melakukan tugas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Kondisi fisik sangat menunjang atlet dalam bertanding, sehingga dalam pertandingan atlet tidak mengalami kelelahan yang berarti dan akan terhindar dari cedera yang dapat mengganggu penampilannya, oleh karena itu peranan kondisi fisik sangatlah diperlukan dalam olahraga. Harsono (1988:153) mengemukakan sebagai berikut:

Apabila kondisi baik maka:
1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.
2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik.
3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih pada waktu latihan.
4. Akan ada pemulihan yang cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.
5. Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respons demikian diperlukan.

Kalau faktor-faktor tersebut kurang tercapai setelah suatu masa latihan kondisi fisik tertentu, maka hal ini berarti bahwa perencanaan dan sistematika latihan kurang sempurna, karena sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet.

Bola basket merupakan olahraga yang dinamis dan menuntut kesiapan fisik yang prima dengan dukungan teknik, taktik dan mental yang memadai. Pergerakan pemain dalam pertandingan, baik dengan bola maupun tanpa bola sangat cepat dan dengan hilir mudik mencari-cari celah daerah yang dapat diterobos untuk memasukkan bola ke ring lawan. Kondisi ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga begitu menguras energi dan menyebabkan kelelahan.

Sebagaimana penjelasan di atas, bahwa dengan kondisi fisik yang prima maka akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik, akan ada ekonomi gerak yang lebih pada waktu latihan, akan ada pemulihan yang cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan, maka hal ini memperjelas bahwa kondisi fisik sangat berperan dalam olahraga bola basket terutama untuk dapat bermain bola basket dengan dinamis tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

Kondisi fisik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atlet dalam cabang olahraga tertentu. Atlet yang memiliki kualitas fisik yang baik maka kualitas gerak atau keterampilan motoriknya cenderung baik pula. Setiawan (1991:110) mengatakan, bahwa “Dalam hal lain kondisi fisik juga berperan untuk meningkatkan kebugaran jasmani agar seseorang mencapai hasil kerja yang lebih produktif.”
Pertimbangan kondisi fisik itu harus dikembangkan didasarkan pada karakteristik cabang olahraga yang digelutinya, sebab pada suatu cabang olahraga tertentu mungkin memerlukan komponen kondisi fisik secara keseluruhan, sedangkan pada cabang lain mungkin hanya sebagian saja. Jadi masalah peran komponen kondisi fisik ini bersifat relatif, karena bergantung pada karakteristik cabang olahraganya. Hal ini dijelaskan Harsono (1988:153) sebagai berikut: “Sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi atlet.” Selanjutnya Moeloek (1984:12) menyatakan bahwa, “Peningkatan yang diperoleh dari latihan fisik dapat dilihat antara lain berupa peningkatan kemampuan gerak, tidak cepat merasa lelah, peningkatan keterampilan (skill) dan sebagainya.”

Dengan demikian maka jelaslah bahwa latihan kondisi fisik merupakan bagian yang paling mendasar dalam usaha meningkatkan prestasi seorang atlet. Oleh karena itu dalam proses pelatihan suatu cabang olahraga perlu adanya penekanan pada aspek fisik tanpa mengenyampingkan kondisi-kondisi lainnya seperti teknik, taktik dan mental para atlet.

Sajoto (1988:16) mengatakan, “Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi.” Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa kondisi fisik merupakan kondisi yang paling mendasar dalam upaya pemberdayaan aspek-aspek lainnya.

Peran komponen kondisi fisik terlihat sangat menonjol dalam olahraga bola basket dan pada level pertandingan tertentu olahraga bola basket berlangsung sangat dinamis. Seorang atlet bola basket di level tersebut harus dapat menggunakan berbagai teknik permainan dengan dukungan fisik yang prima, karena biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan intensitas yang tinggi.
Aspek fisik sebagai dasar prestasi dalam olahraga seperti daya tahan kardio-respiratori, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan, kecepatan, daya ledak otot, kelincahan, keseimbangan, koordinasi dan akurasi adalah unsur-unsur yang dibutuhkan dalam sebagian besar cabang olahraga, termasuk olahraga bola basket. Dengan demikian para pelatih, pembina, maupun atlet olahraga bola basket harus dapat mengetahui unsur-unsur fisik yang dibutuhkan oleh setiap cabang olahraga yang digelutinya, khususnya olahraga bola basket.

Kualitas kondisi fisik menggambarkan kemampuan kerja dari komponen-komponen fisik yang lazim disebut dengan kebugaran jasmani. Giriwijoyo (1992:15) menjelaskan, “Kebugaran jasmani ialah kecocokan keadaan fisik terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisik itu, atau dengan perkataan lain: untuk dapat melaksanakan tugas fisik tertentu dengan hasil baik diperlukan syarat-syarat fisik tertentu sesuai dengan tugas fisik itu.” Hal ini berarti bahwa seseorang yang memiliki kebugaran jasmani tertentu harus dapat memenuhi kebutuhan untuk perkerjaannya. Seorang atlet memerlukan kebugaran jasmani yang tentunya berbeda sekali tingkatnya dengan seorang individu biasa. Jadi dalam memperhitungkan kebugaran jasmani itu harus sesuai dengan sumber daya orang yang bersangkutan dan tidak boleh dihubungkan dengan daya yang ada pada orang lain.

Sumosardjuno (1989:8) menyatakan sebagai berikut:
Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah, tanpa merasa lelah yang berlebihan, dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan yang mendadak. Kesegaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk menunaikan tugas-tugasnya dengan baik, meskipun dalam kondisi yang sulit, dimana mereka dengan kesegaran jasmani yang kurang tidak dapat melakukannya.


Kebugaran jasmani itu sendiri terdiri atas beberapa komponen seperti yang dijelaskan oleh Nurhasan (1991:34), bahwa “Komponen kebugaran jasmani meliputi: 1) Strength (kekuatan), 2) Power (daya), 3) Speed (kecepatan), 4) Flexibility (kelentukan), 5) Agility (kelincahan), dan 6) Endurance (daya tahan).”
Depdikbud (1984:55) menyatakan sebagai berikut:


Beberapa komponen kebugaran jasmani adalah 1) Kekuatan otot dan daya tahan otot, 2) Daya tahan terhadap penyakit, 3) Daya tahan cardiovascular-respiratory, 4) Daya tahan otot (muscular power), 5) Kelentukan, 6) Kecepatan, 7) Kelincahan, 8) Koordinasi, 9) Keseimbangan, 10) Kecermatan/ketelitian.


Dari beberapa pendapat tersebut dapat penulis kemukakan bahwa komponen-komponen kebugaran jasmani itu terdiri atas daya tahan umum, daya ledak otot, kelentukan, kecepatan dan daya tahan otot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar